Rembulan di Langit Oktober
Ternyata bukan kau yang mencumbu
melainkan hanya senyummu
menjelma lewat lengkung perak
rembulan di langit Oktober
Sedang rindu,
telah lama merasuki malam satu demi satu
di antara bilik-bilik hati
yang tiba-tiba sepi
senyap tanpa kau singgahi..
Ah..
sepertinya aku ingin kembali berkaca
pada lengkung perak
yang sinarnya seindah asmara..
ingin pula kubidikkan satu pesan
lewat garis-garis cahayanya
untukmu,
yang kuyakin menatap rembulan yang sama,
Ya!
aku menantimu
malam ini,
ketika lengkung perak itu serupa senyummu
hingga esok,
saat ia sempurna melukis wajahmu
dalam nyata..
01 Oktober 2011
23:29 WIB
Mau baca puisiku dan teman-teman lainnya? Segera miliki "Antologi Puisi: Merah Darah Putih Puisi, Writing Revolution", terbitan LeutikaPrio,2012. Harga: Rp. 46.700,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar